cerpen
Gempa
Selasa, 23 January 2018 sekitar jam 2 kurang aku merasakan lantai kelas ku bergetar, aku tidak menyadari bahwa itu adalah gempa. Aku mengira bahwa getar lantaiitu berasal dari teman yang duduk disebelahku. Dia bernama Nasha, aku mengira getaran lantai itu karen hentakan kaki dari Nasha tetapi semakin lama getaran itu semakin kencang. Teman-teman yang berada di kelas ku pun panik sampai mereka berteriak karena ketakutan. Padahal kalau terjadi gempa kita seharusnya tidak boleh panik. Pada saat gempa itu terjadi aku sedang di jam pelajaran fisika. Tetapi karena gempa itu kami pun tidak melanjutlan pembelajaran. Kam pun segera berlari keluar kelas menuju koridor depan kelas. Karena kelas ku berada dilantai 4 akhirnya semua yang ada di lantai 2,3, dan 4 langsung diperintahkan untuk segera turun dan berkumpul dilapangan karena takut terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Aku pun berusaha untuk tidak panik. Yang membuatku panik karena waktu masih kecil aku pernah merasakan gempa yang cukup besar sampai lampu-lampu gantung yang ada didalam rumahku goyang, sementara dirumah aku hanya bersama dengan mba dan kakakku karena orang tuaku sedang bekerja. Terkadang jika terjadi gempa aku suka tiba-tiba teringat hal itu dan hal itu membuatku takut.
Setelah kami semua berkumpul dilapangan kami pun duduk dan menunggu informasi selanjutnya. Setelah beberapa lama kami menunggu akhirnya ada informasi kalau kita disuruh untuk naik dan kembali ke kelasnya masing-masing, pada saat kita semua sudah naik ada informasi dari seorang guru "kepada anak-anak harap masuk kedalam kelasnya masing-masing karena diluar panas, kalau didalam adem karena ada ac." Anak-anak di kelas pun tertawa mendengar informasi yang baru saja disampaikan mungkin agar anak-anaknya tidak terlalu tegang dan takut karena kejadian tadi. Pembelajaran pun tidak berlanjut, kami menunggu di dalam kelas sampai bel pulang sekolah berbunyi. Di dalam kelas kami bercerita tentang kejadian gempa yang baru saja terjadi. Tidak terasa bel pulang sekolah pun berbunyi dan kami pun kembali kerumah masing-masing. Dan sekolah juga melarang untuk mengadakan ekskul setelah pulang sekolah demi keamanan bersama. Setelah pulang sekolah aku diberitahu teman-teman ku bahwa gempa tersebut berpusat di Banten dan tidak berpotensi tsunami. Dan akupun lega dan mulai tenang.
Good job
BalasHapus